Depenalization of Medical Personnel Practicing Without a Practice License After the Enactment of the 2023 Health Law
DOI:
https://doi.org/10.25041/ip.v5i2.3599Abstract
The background of this research is that a doctor, as a medical professional, plays a crucial role in the healing process of patients based on knowledge and competence. The issue of doctors practicing without a valid practice license (SIP) has often been heard before the enactment of Law Number 17 of 2023 concerning Health, where the regulation on criminal sanctions for doctors practicing without an SIP was found in Law Number 29 of 2004 concerning Medical Practice. However, after the enactment of Law Number 17 of 2023 concerning Health, the regulation on criminal sanctions has been removed, leaving only administrative sanctions in effect. This research aims to explore the concept of depenalization for medical personnel practicing without a valid practice license after the enactment of Law Number 17 of 2023 concerning Health. The type of research used in this study was normative research, employing both a statutory approach and a conceptual approach. The findings of the study indicate that if the actions of the doctor can be proven in a factual judgment (judex facti), the concept of depenalization with the imposition of criminal sanctions should be considered, while setting aside the principle of economic deterrence.
Keywords:
Medical personel, Depenalization, Practice license, Health LawReferences
Bertholomeus, Gregorius Cristison, Hadibah Z Wadjo, Lola Yustrisia, A R Mursyidin, and Ragil Surya Prakasa. Hukum Kriminologi. Padang: CV. Gita Lentera, 2024.
Dulkiah, Moh. Sosiologi Kriminal. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2020.
Purwadianto, Agus. “Tinjauan Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Dalam Pembentukan Sanksi Pidana Pada Undang-Undang Praktik Kedokteran.” In Sistem Pemidanaan Di Indonesia. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI, 2007.
Ricky, Ricky. “Aspek Hukum Peraktik Kedokteran Melakukan Tindakan Medis Yang Bukan Kewenangan Kompetensi Profesinya.” Lex Renaissance 5, no. 2 (2020): 403–19.
Amallia, Sabrina Difa, Guritno Adi Nugroho, and Adelina Damayanti Anggarini. “Akibat Hukum Dokter Malapraktik Dan Keluarga Pasien Yang Membiarkan Keluarganya Ditangani Oleh Dokter Tanpa SIP.” Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) 1, no. 2 (2024): 1020–26.
Ambarika, Rahmania, and Lingga Kusuma Wardani. “Analisis Hubungan Perilaku Caring Dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan.” The Indonesian Journal of Health Science 13, no. 1 (2021): 53–60.
Anjari, Warih. “Penjara Terhadap Dokter Dalam Perspektif Mengikatnya Putusan Mahkamah Konstitusi Dan Pemidanaan Integratif.” Jurnal Yudisial 10, no. 1 (2017): 59–78.
Ardinata, Mikho. “Tanggung Jawab Negara Terhadap Jaminan Kesehatan Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.” Jurnal Ham 11, no. 2 (2020): 319–32.
Belantar, Mega Orceka Depera Senja, and Yeni Triana. “Kewajiban Surat Izin Praktik Bagi Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.” Jurnal Kesehatan Tambusai 5, no. 1 (2024).
Dzulhizza, Dwi Sandry Resky, Darwis Anatami, and Ramon Nofrial. “Aspek Yuridis Dalam Pertanggungjawaban Hukum Profesi Dokter Pada Perspektif Pelayanan Informed Consent Untuk Mewujudkan Perlindungan Hukum.” Jurnal Kajian Ilmiah 23, no. 1 (2023): 43–50.
Faizzah, Irvani, Ceri Febila Sari, Ade Intan Rahmawati, Anggita Norma Diwanti, Farah Adiba Nuraini, Febryana Ratnasari, Ika Firhandini, Irvani Faizzah Nadhif, Nadila Rahmawati, and Nevine Viara. “Penegakan Kode Etik Tanggung Jawab Profesi Tenaga Kesehatan.” Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains 2, no. 07 (2023): 526–31.
Heriani, Fitri Novia. “Memahami Pertanggungjawaban Pidana Dalam KUHP Baru.” Hukum Online, 2024. https://www.hukumonline.com/berita/a/memahami-pertanggungjawaban-pidana-dalam-kuhp-baru-lt65da29d97d621/?page=all.
Hidayat, April, Hasnati Hasnati, and Sandra Dewi. “Analisis Yuridis Terhadap Praktik Kedokteran Tanpa Izin Di Indonesia.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 2 (2023): 12181–89.
Hutabarat, Sumiaty Adelina. “Kajian Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Di Media Sosial.” Judge: Jurnal Hukum 5, no. 01 (2024): 12–15.
Novriansyah, Vicky, Syahruddin Pasamai, and Anzar Anzar. “Tanggung Jawab Dokter Akibat Malpraktik Medis Dalam Prespektif Hukum Perdata.” Journal of Lex Generalis (JLG) 2, no. 3 (2021): 957–71.
Prawitasari, Nining Yurista, and Anisa Dewi Ariani. “Analisa Yuridis Terhadap Klinik Yang Mempekerjakan Dokter Asing Tanpa Surat Tanda Registrasi Sementara Dan Surat Izin Praktek.” Jurnal Hukum Pelita 5, no. 1 (2024): 76–86.
Sari, Indah. “Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Dalam Hukum Pidana Dan Hukum Perdata.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 11, no. 1 (2021).
Siregar, Angelos Gogo. “Implementasi Asas Ultimum Remedium Terhadap Penerapan Sanksi Pidana Dalam Undang-Undang Administratif.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 4 (2023): 10271–85.
Syahputra, Rinaldi. “Kebijakan Penerbitan Surat Izin Praktik Dokter Di Indonesia.” Jurnal Hukum Positum 7, no. 1 (2022): 67–82.
Timon, Andros. “Tanggung Jawab Negara Hukum Demokrasi Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan.” Soumatera Law Review 3, no. 1 (2020): 18–29.
Yusuf, Hudi, and Raimundus Uhe Hurint. “Pelanggaran Hukum Dalam Pelayanan Kesehatan Yang Dapat Menimbulkan Sengketa Medik.” Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara 1, no. 2 (2024): 2354–63.
Nugroho, Ammalia and and Anggarini, “Akibat Hukum Dokter Malapraktik Dan Keluarga Pasien Yang Membiarkan Keluarganya Ditangani Oleh Dokter Tanpa SIP.”
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright
Copyright (c) 2024 by the Auhtor(s) Published by Development Centre Research of Law and Scientific Publication on behalf of the Faculty of Law, Universitas Lampung
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.